Kamis, 27 Oktober 2011

Pembumbunan pada Tanaman


PEMBUMBUNAN

Kegiatan pemeliharaan bertujuan untuk meningkatkan hasil tanaman untuk mencapai hasil yang optimal. Salah satu kegiatan pemeliharaan tanaman yaitu pembumbunan. Pembumbunan adalah penimbunan tanah di pangkal rumpun tanaman.
Mengapa perlu dilakukan pembumbunan ?
Menegakkan tanaman. Tanah di sekitar tanaman seringkali terkikis oleh erosi air terutama air irigasi maupun air hujan sehingga tanah yang ada di sekitar tanaman tidak mampu lagi menopang tegaknya tanaman. Selain itu, pembumbunan juga diperlukan karena volume dan ukuran tanaman akan bertambah seiring dengan pertumbuhannya. Misalnya pertambahan tinggi tanaman, diameter batang, dan pertambahan daun. Apabila pertambahan tersebut tidak diiringi dengan perakaran yang kuat maka tanaman akan mudah roboh, maka perlu dilakukan pembumbunan untuk menghindari hal tersebut.
Pembumbunan biasa dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk membersihkan gulma yang dapat mengganggu tanaman pokok. Bibit yang masih sangat muda menghendaki perlindungan tumbuhan pengganggu antara lain gulma. Gulma perlu disiangi karena akan berkompetisi dengan tanaman untuk memperoleh air, hara, dan cahaya. Apabila terjadi kompetisi air maka tanaman akan kekurangan suplai air sehingga tanaman mudah layu, unsur hara yang ada dalam tanah tidak tersedia bagi tanaman sehingga akar tanaman tidak dapat mengabsorbsi hara tersebut maka akan terjadi defisiensi hara. Kompetisi hara menyebabkan defisiensi hara karena suplai hara bagi tanaman pokok digunakan juga oleh gulma, akibatnya gulma semakin tumbuh dengan baik karena mendapatkan makanan. Makanan yang tersedia di dalam tanah terutama di sekitar perakaran tanaman dibutuhkan untuk pertumbuhan. Kompetisi cahaya oleh gulma disebabkan karena petumbuhan gulma biasanya lebih cepat dari pada tanaman pokok sehingga tanaman pokok akan ternaungi. Padahal kita tahu bahwa cahaya matahari merupakan salah satu faktor penting dalam fotosintesis. Dengan adanya penutupan tersebut maka proses fotosintesis akan terhambat. Selain itu kurangnya cahaya matahari akan menyebabkan permukaan tanah menjadi lembab. Kondisi tanah lembab akan dianfaatkan organisme-organisme seperti pathogen dari golongan cendawan untuk berkembangbiak. Kondisi yang lembab pula akan disukai oleh tumbuhan tingkat rendah seperti lumut yang akan menjadi pesaing juga bagi tanaman pokok karena lumut bersifat parasit. Gulma juga perlu disiangi karena tempat semak-semak seperti ini disukai ngengat sebagai tempat bertelur, seperti ngengat dari ulat grayak (Spodoptera litura). Ngengat merupakan kupu-kupu yang aktif pada malam hari. Spodoptera litura merupakan hama polifag pemakan daun. Ngengat dari Spodoptera litura ini mampu bertelur ribuan buah. Sehingga apabila hal ini dibiarkan maka dalam satu malam satu hamparan lahan pertanian akan habis diserang oleh hama jenis ini. Apalagi hama jenis ini merupakan hama nocturnal yang aktif pada malam hari pada saat petani lengah.
Salah satu kegiatan dalam pembumbunan yaitu penggemburan tanah. Penggemburan berfungsi untuk memperbaiki struktur dan tekstur tanah agar menjadi remah dan gembur. Tanah yang gembur mempunyai luas permukaan yang lebih untuk menyerap air karena lebih banyak pori mikronya daripada pori makro. Pori makro lebih banyak terisi air namun menimbulkan genangan sedangkan genangan tidak diinginkan pada pertumbuhan tanaman kecuali pada tanaman-tanaman tertentu seperti padi (Oryza sativa). Tanah yang gembur akan memperluas pertumbuhan perakaran tanaman dan umbi-umbian. Sistem perakaran akan tumbuh dengan baik pada tanah yang gembur, dengan begitu maka daya tembus akar dan wilayah pertumbuhan akar akan semakin luas. Akar berfungsi untuk mengabsorbsi hara dan air dalam tanah sebagai bahan bakar untuk pertumbuhan tanaman sehingga pertumbuhan tanaman akan baik dan produktivitas akan meningkat. Tanah yang gembur juga memungkinkan untuk pembesaran umbi tanaman.
Pembumbunan akan memperbaiki aerasi tanah. Aerasi berkaitan erat dengan sirkulasi udara dalam tanah. Aerasi tanah yang baik akan menunjang kehidupan organisme dalam tanah terutama organisme yang menguntungkan misalnya dekomposer. Dekomposer akan mengurai bahan-bahan organik tanah sehingga siap digunakan oleh tanaman.
Pembumbunan juga merupakan kegiatan mengaduk tanah, membalik tanah yang ada di bawah. Dengan adanya pengadukan atau pembalikan tersebut maka unsur hara yang tercuci akan menjadi tersedia bagi tanaman karena lebih dekat dengan perakaran sehingga lebih mudah terjangkau oleh akar tanaman.
Pada umbi-umbian, pembumbunan akan mempengaruhi pigmentasi misal pada wortel, dan mempengaruhi kualitas hasil misal pada rimpang-rimpangan karena terkena sinar matahari. Wortel yang umbinya tidak dibumbun penuh maka bagian yang tidak terbumbun akan berwarna hijau. Seperti pada rimpang-rimpangan yang tidak tebumbun akan menyebabkan rimpang tidak segar, ukuran kecil, berwarna hijau dan kulaitasnya kurang baik.
Pembumbunan akan memperlancar drainase karena ketinggian tanah akan berbeda sehingga tidak ada genangan. Genangan pada sekitar batang tanaman dapat merusak akar karena menyebabkan pembusukan akar tanaman. Kondisi yang lembab ini pula cocok untuk perkembangan cendawan patogen terutama pathogen tular tanah, misalnya Fusarium oxysforum. Kondisi ini pula dapat mempercepat penyebaran pathogen karena air merupakan vektor yang baik untuk penyebaran patogen.
Pembumbunan dapat memperbaiki sistem drainase lahan. Tanah di sekitar tanaman atau bedengan seringkali mengalami erosi oleh air irigasi maupun air hujan sehingga terjadi pendangkalan drainase. Pendangkalan drainase menyebabkan volume air yang masuk ke areal lahan pertanian semakin berkurang. Sistem drainase yang baik dapat membantu peningkatan produksi baik kualitas maupun kuantitas karena air merupakan pelarut yang baik untuk melarutkan hara yang ada di sekitar tanaman menjadi tersedia dan dapat diserap oleh perakaran tanaman.
Pembumbunan dapat mengurangi kerusakan mekanis akibat serangan hama seperti ayam. Hal ini biasa terjadi pada tanaman umbi-umbian yang apabila muncul di permukaan tanah akan diserang oleh hama sehingga menimbulkan luka pada bagian tanaman. Luka tersebut dapat menjadi jalan penetrasi bagi patogen untuk menginfeksi tanaman.

3 komentar: