Kamis, 08 Desember 2011

MENGHITUNG KEBUTUHAN PUPUK


CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN PUPUK
Jika pemupukan menggunakan pupuk buatan seperti Urea, SP36 dan KCl,maka jumlah pupuk yang diperlukan untuk menggantikan 48 kg N; 8,4 kg P dan 12 kg K adalah
Urea= 100/46 x 48 kg/ha = 104 kg/ha
SP36= 100/16 x 8,4 kg/ha = 53 kg/ha
KCl = 100/52 x 12 kg/ha = 23 kg/ha
Namun, pupuk tersebut tidak semuanya dapat digunakan oleh tanaman karena sebagian akan hilang karena penguapan (misal : unsur N), Pencucian ke lapisan tanah yang lebih dalam sehingga tidak terjangka oleh akar dan menjadi tidak tersedia bagi perakaran tanaman (misal : unsur N, K), terikat oleh mineral liat tanah (misal : unsur P , K), atau hanyut karena tererosi (misal : unsur N, P , K). Oleh karena itu pemberian pupuk sebaiknya 1,5 sampai 2 kali jumlah perhitungan. Jadi urea, SP36 dan KCl yang diperlukan adalah
Urea= 150 sampai 200 kg/ha
SP36= 75 sampai 100 kg/ha
Kandungan unsur dan oksida dalam 100 kg pupuk
Pupuk
Unsur
Oksida
Urea
46 kg
-
SP36
16 kg P
36 kg P2O5
KCl
52 kg K
63 kg K2O

PUPUK KANDANG
Pupuk kandang mempunyai kandungan unsur hara yang sangat bervariasi tergantung pada waktu dan cara penyimpanannya, jenis hewan, dan kesehatan hewan. Pupuk kandang juga membantu memperbaiki struktur tanah dan aktifitas hewan dan mikroba tanah.


Kandungan rata-rata unsur hara di dalam 1 ton pupuk kandang
Pupuk Kandang
Kandungan
N
P
K
Ca
Kg/ton pupuk kandang
Sapi
5
2
5
3
Kambing
8
7
15
8
Domba
10
7
15
17
Babi
9
3
6
12
Ayam
15
5
6
23
Berdasarkan tabel tersebut, maka apabila seorang petani menggunakan 4 ton pupuk kandang sapi per hektar , berarti dia menambahkan 20 kg N, 8 kg P , dan 20 kg K. Jadi dengan menambahkan 4 ton/ha pupuk kandang sapi, maka petani tersebut dapat mengurangi penggunaan pupuk buatan sebanyak:
Urea= 100/46 x 20 kg/ha = 43 kg/ha
SP36= 100/16 x 8 kg/ha = 50 kg/ha
KCl = 100/52 x 20 kg/ha = 38 kg/ha
Dengan demikian, kalau seharusnya pupuk buatan diberikan sebanyak:
Urea= 150 kg/ha
SP36= 75 kg/ha
KCl = 30 kg/ha
Maka dengan pemberian 4 ton/ha pupuk kandang (kotoran sapi), pemberian pupuk buatan dapat dikurangi menjadi:
Urea= (150-43) kg/ha = 107 kg/ha
SP36= (75-50) kg/ha = 25 kg/ha
KCl = (30-38) kg/ha = 0 (tidak perlu pemberian KCl)

Senin, 07 November 2011

Penyambungan Tanaman


PENYAMBUNGAN


Latar belakang
            Cara memperbanyak tanaman sangat beragam mulai dari yang sederhana sampai yang rumit. Dengan tingkat keberhasilan yang tinggi dan ada juga yang rendah. Perbanyakan tanaman bisa digolongkan menjadi tiga golongan besar, yaitu perbanyakan secara generatif, vegetatif, dan vegetatif-generatif.

Definisi Penyambungan
            Penyambungan disini berarti penyatuan antara batang atas (sepotong cabang dengan dua atau tiga tunas vegetatif) dengan batang bawah sehingga gabungan ini bersama-sama membentuk individu yang baru. Batang bawah sering juga disebut stock atau root stock atau bahasa belandanya onder stam. Ciri dari batang ini adalah batang masih dilengkapi dengan akar, sedangkan batang atas yang disambungkan sering disebut entris atau scion. Batang atas dapat berupa potongan  batang atau bisa juga cabang pohon induk, kadang-kadang untuk penyambungan ini memerlukan batang perantara (Inter-Stock).  Batang bawah yang digunakan berasal dari tanaman yang memiliki akar yang kuat sedangkan batang atas berasal dari tanaman yang mempunyai sifat-sifat hasil yang diinginkan.Agar batang atas dan batang bawah bisa terus merupakan perpaduan yang kekal, maka sebaiknya dipilih batang atas dan batang bawah yang masih mempunyai hubungan keluarga yang dekat (Suwandi, 2008).

Keuntungan penyambungan
            Penyambungan dilakukan untuk memperoleh tanaman baru yang memiliki kombinasi sifat dari dua tanaman yang disambungkan. Keuntungan yang dapat diperoleh dari hasil penyambungan antara lain : tanaman hasil penyambungan memiliki sistem perakaran yang kuat, tahan terhadap serangan hama dan penyakit, cepat berbuah dan mempunyai sifat yang sama dengan induknya.

Kamis, 27 Oktober 2011

Pembumbunan pada Tanaman


PEMBUMBUNAN

Kegiatan pemeliharaan bertujuan untuk meningkatkan hasil tanaman untuk mencapai hasil yang optimal. Salah satu kegiatan pemeliharaan tanaman yaitu pembumbunan. Pembumbunan adalah penimbunan tanah di pangkal rumpun tanaman.
Mengapa perlu dilakukan pembumbunan ?
Menegakkan tanaman. Tanah di sekitar tanaman seringkali terkikis oleh erosi air terutama air irigasi maupun air hujan sehingga tanah yang ada di sekitar tanaman tidak mampu lagi menopang tegaknya tanaman. Selain itu, pembumbunan juga diperlukan karena volume dan ukuran tanaman akan bertambah seiring dengan pertumbuhannya. Misalnya pertambahan tinggi tanaman, diameter batang, dan pertambahan daun. Apabila pertambahan tersebut tidak diiringi dengan perakaran yang kuat maka tanaman akan mudah roboh, maka perlu dilakukan pembumbunan untuk menghindari hal tersebut.
Pembumbunan biasa dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk membersihkan gulma yang dapat mengganggu tanaman pokok. Bibit yang masih sangat muda menghendaki perlindungan tumbuhan pengganggu antara lain gulma. Gulma perlu disiangi karena akan berkompetisi dengan tanaman untuk memperoleh air, hara, dan cahaya. Apabila terjadi kompetisi air maka tanaman akan kekurangan suplai air sehingga tanaman mudah layu, unsur hara yang ada dalam tanah tidak tersedia bagi tanaman sehingga akar tanaman tidak dapat mengabsorbsi hara tersebut maka akan terjadi defisiensi hara. Kompetisi hara menyebabkan defisiensi hara karena suplai hara bagi tanaman pokok digunakan juga oleh gulma, akibatnya gulma semakin tumbuh dengan baik karena mendapatkan makanan. Makanan yang tersedia di dalam tanah terutama di sekitar perakaran tanaman dibutuhkan untuk pertumbuhan. Kompetisi cahaya oleh gulma disebabkan karena petumbuhan gulma biasanya lebih cepat dari pada tanaman pokok sehingga tanaman pokok akan ternaungi. Padahal kita tahu bahwa cahaya matahari merupakan salah satu faktor penting dalam fotosintesis. Dengan adanya penutupan tersebut maka proses fotosintesis akan terhambat. Selain itu kurangnya cahaya matahari akan menyebabkan permukaan tanah menjadi lembab. Kondisi tanah lembab akan dianfaatkan organisme-organisme seperti pathogen dari golongan cendawan untuk berkembangbiak. Kondisi yang lembab pula akan disukai oleh tumbuhan tingkat rendah seperti lumut yang akan menjadi pesaing juga bagi tanaman pokok karena lumut bersifat parasit. Gulma juga perlu disiangi karena tempat semak-semak seperti ini disukai ngengat sebagai tempat bertelur, seperti ngengat dari ulat grayak (Spodoptera litura). Ngengat merupakan kupu-kupu yang aktif pada malam hari. Spodoptera litura merupakan hama polifag pemakan daun. Ngengat dari Spodoptera litura ini mampu bertelur ribuan buah. Sehingga apabila hal ini dibiarkan maka dalam satu malam satu hamparan lahan pertanian akan habis diserang oleh hama jenis ini. Apalagi hama jenis ini merupakan hama nocturnal yang aktif pada malam hari pada saat petani lengah.
Salah satu kegiatan dalam pembumbunan yaitu penggemburan tanah. Penggemburan berfungsi untuk memperbaiki struktur dan tekstur tanah agar menjadi remah dan gembur. Tanah yang gembur mempunyai luas permukaan yang lebih untuk menyerap air karena lebih banyak pori mikronya daripada pori makro. Pori makro lebih banyak terisi air namun menimbulkan genangan sedangkan genangan tidak diinginkan pada pertumbuhan tanaman kecuali pada tanaman-tanaman tertentu seperti padi (Oryza sativa). Tanah yang gembur akan memperluas pertumbuhan perakaran tanaman dan umbi-umbian. Sistem perakaran akan tumbuh dengan baik pada tanah yang gembur, dengan begitu maka daya tembus akar dan wilayah pertumbuhan akar akan semakin luas. Akar berfungsi untuk mengabsorbsi hara dan air dalam tanah sebagai bahan bakar untuk pertumbuhan tanaman sehingga pertumbuhan tanaman akan baik dan produktivitas akan meningkat. Tanah yang gembur juga memungkinkan untuk pembesaran umbi tanaman.
Pembumbunan akan memperbaiki aerasi tanah. Aerasi berkaitan erat dengan sirkulasi udara dalam tanah. Aerasi tanah yang baik akan menunjang kehidupan organisme dalam tanah terutama organisme yang menguntungkan misalnya dekomposer. Dekomposer akan mengurai bahan-bahan organik tanah sehingga siap digunakan oleh tanaman.
Pembumbunan juga merupakan kegiatan mengaduk tanah, membalik tanah yang ada di bawah. Dengan adanya pengadukan atau pembalikan tersebut maka unsur hara yang tercuci akan menjadi tersedia bagi tanaman karena lebih dekat dengan perakaran sehingga lebih mudah terjangkau oleh akar tanaman.
Pada umbi-umbian, pembumbunan akan mempengaruhi pigmentasi misal pada wortel, dan mempengaruhi kualitas hasil misal pada rimpang-rimpangan karena terkena sinar matahari. Wortel yang umbinya tidak dibumbun penuh maka bagian yang tidak terbumbun akan berwarna hijau. Seperti pada rimpang-rimpangan yang tidak tebumbun akan menyebabkan rimpang tidak segar, ukuran kecil, berwarna hijau dan kulaitasnya kurang baik.
Pembumbunan akan memperlancar drainase karena ketinggian tanah akan berbeda sehingga tidak ada genangan. Genangan pada sekitar batang tanaman dapat merusak akar karena menyebabkan pembusukan akar tanaman. Kondisi yang lembab ini pula cocok untuk perkembangan cendawan patogen terutama pathogen tular tanah, misalnya Fusarium oxysforum. Kondisi ini pula dapat mempercepat penyebaran pathogen karena air merupakan vektor yang baik untuk penyebaran patogen.
Pembumbunan dapat memperbaiki sistem drainase lahan. Tanah di sekitar tanaman atau bedengan seringkali mengalami erosi oleh air irigasi maupun air hujan sehingga terjadi pendangkalan drainase. Pendangkalan drainase menyebabkan volume air yang masuk ke areal lahan pertanian semakin berkurang. Sistem drainase yang baik dapat membantu peningkatan produksi baik kualitas maupun kuantitas karena air merupakan pelarut yang baik untuk melarutkan hara yang ada di sekitar tanaman menjadi tersedia dan dapat diserap oleh perakaran tanaman.
Pembumbunan dapat mengurangi kerusakan mekanis akibat serangan hama seperti ayam. Hal ini biasa terjadi pada tanaman umbi-umbian yang apabila muncul di permukaan tanah akan diserang oleh hama sehingga menimbulkan luka pada bagian tanaman. Luka tersebut dapat menjadi jalan penetrasi bagi patogen untuk menginfeksi tanaman.